Thursday, January 24, 2013

Pak Ong

Sebuah kisah lama, tentu saja kutulis sebelum gue mungkin lupa..

Pak Ong adalah seorang tukang bersih2 semasa gue masih bersekolah, tepatnya hingga dia menghembuskan napas terakhirnya ketika gue kelas 2 SMA. Gue mengenalnya selama kurang lebih 8 tahun, sejak gue pindah ke sekolah itu kelas 3 sd. Selama itu pula, gue belajar banyak hal dari dia.

Pak Ong, jika gue menyebut nama ini di lingkungan sekolah gue, hampir setiap orang mengingatnya, dengan kesan yang tentu saja berbeda2. Dari sudut pandang seorang juliana, Pak Ong adalah seorang pekerja keras, benar2 pekerja keras. Di usianya yang mungkin sudah diatas setengah abad, mungkin 60 atau 70an tahun, (gue lupa umurnya) dia masih memiliki pengabdian yang luar biasa, sebagai seorang pembersih sekolah, ya, meskipun hanya seorang pembersih sekolah.

Pak Ong, seseorang yang memiliki banyak pengalaman, dan telah melewati berbagai pahit manisnya kehidupan dengan semangat yang gak pernah hilang, dan mungkin tidak banyak orang yang mendengar kisah kehidupannya. Gue salah satu orang yang karna satu dan lain hal sering berkomunikasi dengan Pak Ong, jadwal piket dan kekepoan gue selama sekolah itu mungkin salah satu penyebabnya, tapi kadang hanya lewat untuk sekadar menyapanya saja sudah bisa membuatku tersenyum dan bersemangat.

Dia berangkat dari rumah jam 5 pagi untuk sampai di sekolah gue dan memulai tugasnya. Dia membersihkan satu sekolah dan membereskan semua hal yang berkaitan dengn itu. Barang yang ketinggalan disimpannya dengan rapi di atas sepedanya atau di gudang sekolah. Hal itu dilakukannya sampai malam, mungkin jam 8 atau 9 dia sampai di rumah. Gue salut, dia masih bersemangat dan terus tersenyum sepanjang hari. Terkadang, tak jarang ada siswa yang mengusilinya secara tidak sengaja, mematahkan sapu sekolah, you know what happens? Siswa tersebut dikejar2nya di lapangan, menjadi tontonan satu sekolah. Hahaha terkadang lagi ketika dia bercerita, banyak siswa mengerumuninya, sungguh menarik.

Dia orang yang bernyali besar, sekolahku identik dengan gelap dan horror, tapi dia pernah tidur menginap disana, katanya jika anaknya tidak pulang ke rumah. Terkadang aku bingung, mengapa dia tidak pensiun saja dan masih bekerja? Well, he wanted it, he loved it, and he was happy, i know it.

Tapi kebiasaan inilah yang akhirnya mengakhiri hidupnya. Gue mungkin gak tau sebagian besar ceritanya, karena hari itu gue lagi liburan dan cukup shok mendengarnya. Saat pulang di malam hari dengan sepedanya, dia jatuh ke selokan, entah kenapa dan gak ada yang nyelamatin, and then well.. inilah secuil kisah tentangnya..

No comments:

Post a Comment