Sunday, January 27, 2013

Halo - Alexandra Adornetto

Novel terjemahan yang tentu saja menarik minat gue karena tulisan "the new york times bestseller" ini memang benar2 pantas menyandang gelar tersebut. Novel yang lagi-lagi bergenre fantasi yang tentu saja sulit dibayangkan tapi otak gue menerjemahkannya dengan baik ke dalam sebuah video imaginasi. Gue memang lebih suka baca buku tanpa ada yang mengganggu, dan waktu paling tepat tentu saja menjadi malam hingga pagi, jadi gak heran kalo setiap gue membeli ato meminjam novel, gue gak akan tidur sampe novel itu kelar gue baca.

Menarik, tentu saja. Tadinya gue tertarik dengan sekuel novel ini yang berjudul "Hades" yang sinopsisnya gue baca dulu hingga akhirnya gue menemukan "Halo" yang merupakan seri pertamanya. Jadi, demi membaca "Hades", gue harus memberanikan diri mencoba "Halo" yang ternyata merupakan pengalaman yang cukup menarik dalam 1 malam dan membuat gue akan menyesal, Kenapa gue gak sekalian beli "Hades"??? #tepok jidat.

"Halo" itu judul yang unik. Judul yang tentu saja bukan berarti sapaan halo, bahkan terlalu jauh dari arti tersebut. Halo menggambarkan malaikat, mengapa? Gue juga baru kepikiran setelah membaca novel ini, kau tahu "halo" yang bersinar di kepala malaikat? Yup! Tepat sekali, itulah yang disebut halo, sama seperti jika kita mendengar istilah halo untuk matahari, persis.

Dari pengertian itulah, halo berkisah. Eh, alexandra adornetto yang berkisah, tentang halo. Bercerita tentang malaikat yang turun ke bumi untuk menjalankan suatu misi dari Tuhan. 3 orang malaikat, Bethany, Gabriel, dan Ivy. Tapi tokoh utama dalam kisah ini adalah malaikat termuda Bethany yang tentu saja masih mencari tahu mengapa dia yang dikirim meskipun dia tidak punya pengalaman menjadi manusia di bumi dan kekuatan seperti yang dimiliki oleh kedua orang kakak malaikatnya tersebut. Singkat cerita, Bethany mulai menikmati perasaan yang dimiliki manusia dan dia jatuh cinta kepada manusia. Kisah itulah yang kemudian menjadi kisah dalam inti buku ini.

Xavier woods, gue mengakui ini nama yang bagus, artinya Cahaya, dan gue berharap seseorang yang bernama Xavier yang gue kenal di dalam kehidupannya nanti tumbuh menjadi anak seperti namanya. Xavier memiliki masa lalu yang suram, dia berduka di usia muda, dan akhirnya membuka diri lagi setelah bertemu Bethany. Di dalam hidup Xavier, yang ada hanya hitam dan putih, tapi Bethany mengajarkan bahwa ada dunia abu-abu yang perlu diketahui. Disini kita melihat, gue melihat, hubungan yang luar biasa, penggambaran kisah cinta yang mungkin tidak begitu realistis (malaikat dan manusia) tapi dapat diterima. #jadi berharap ada cowok kayak Xavier, hahahaha# . Persahabatan dan cinta, serta keluarga, semua penggambaran yang menurut gue cukup sempurna. Penerimaan, kejujuran, kemarahan, ambiguitas kehidupan, gue menyaksikan semuanya, mendapatkan perasaan si tokoh utama Bethany, dan jadi merasa seperti malaikat.

Novel ini gak berat, maksudnya bahasanya ringan, mudah dimengerti meskipun hal2 yang dikisahkan adalah mengenai surga, neraka, malaikat dan iblis. Pada akhirnya tentu saja malaikat vs iblis, tapi ya seperti yang dapat ditebak dan umumnya terjadi, kekuatan cinta yang lagi2 menang. Hahaha sebenarnya bukan itu yang gue tunggu2 tapi gue menyadari apa yang gue nantikan itu ada di sekuel selanjutnya "Hades", cerita yang pada dasarnya belum dapat gue tebak dan gue bayangkan endingnya. Tidak sabar buat ke gramed lagi..

Overall ini cerita yang berkarakter. Semoga dapat dicerna maksud gue itu karena keterbatasan kata2. Hahaha

"Banyak yang tidak bisa kuutarakan dengan kata-kata. Itulah hal yang paling menyedihkan tentang manusia." - hal 20

"Kadang- kadang lebih baik kalau kita tidak berusaha mencari satu titik. Hidup ini tidak hitam-putih. Selalu ada area abu-abu" - hal 187

No comments:

Post a Comment