Intermezo : kalo kata anak2 tuyul, ini warna persija bangett.. Wkwkwk jadi pada agak anti sama warna satu ini. Orange. Jeruk. Jingga.
Pada dasarnya gue menulis ini dengan mata hampir ketutup gara2 ngantuk berat karna gue tidur jam 1 demi Jingga dan bangun pagi karna kuliah. Ini maksa melek. Hahaha
Jingga. Buku ke-2 karya Agnes Jessica dari Rainbow seriesnya itu pada dasarnya gue baca karena satu motivasi "penasaran". My curiosity led me this far. Then here i go, with the review : i love it, after all.
Benar2 tidak menemukan kata yang tepat untuk nenggambarkan Jingga. Why?
First, because this book is about Christian, i just dont like the author yang secara gak langsung insult the other religion. Meskipun ini hanya fiktif. Hahaha but whatever, buku ini menarik.
Second, the stort line is just captivating, memikat, whatever(help me, grammar nazi! >_<). Unexpectedly great. Although i can guess what will happen at the antiklimaks session. The emotion seems just right, believe it or not, gue hampir nangis bahkan udah netes air mata sebenernya pas baca ini buku.
if you dont want a spoiler, dont read because this is all about spoiler, spoiler and spoiler..
Buku Jingga berkisah tentang Tsiao Ping, nick name : Pink, real name : Orchid Lestari Gunawan, yang merupakan anak yang diramalkan dengan 3 ramalan buruk di hari kelahirannya. Nasib buruk - ciong orang tua- mati muda. That is where all the problem began. Sejak bayi pun dia diurus oleh neneknya karna dibuang oleh orang tuanya, dia memanggil mamanya (ayi/bibi) dan papanya (asuk/paman), dia memiliki intuisi yang tajam tapi tak pintar bersekolah dan pintar bermain judi.
Neneknya meninggal, dia pun tinggal bersama orang tuanya dan pada umur 18, dia dijodohkan dengan orang yang umur 54, namanya Sam. Dia pun menikah dengan Sam untuk menyelamatkan usaha ayahnya yang hampir bangkrut. Sam adalah duda kaya raya yang istrinya sudah meninggal. Luckily, dia mencintai Pink.
Miris, 2 bulan setelah Pink menikah dan tengah hamil, Sam dibunuh oleh ke-3 kakaknya Pink untuk mencuri hartanya, dan Pink melarikan diri dengan terjun ke laut sehingga seluruh keluarganya mengira dia sudah meninggal. Nasib buruk lagi2 terjadi ketika dia merantau ke Jakarta di mana dia tinggal di kosan bersama dengan teman barunya, dia hampir diperkosa oleh pemilik kos-melawan-dan tanpa sengaja menjatuhkan lilin dan membuat kosan itu raib dilahap api. And you know what? Tuduhan diputarbalikkan menjadi Pink membuat pemilik kos pingsan untuk membakar rumahnya dan mengambil hartanya sehingga Pink dijatuhi hukuman 2 tahun 6 bulan penjara. I cant believe it. Ini gak ketebak. Lol.
Singkatnya
karna gue uda ngantuk.. Berat.. Pink dengan status mantan napi tidak bisa menemukan pekerjaan sehingga bekerja sama dengan Hesti, seorang mantan napi juga, memibta Pink mencarikannya sponsor buat usahanya 10M. Kebetulan dia bertemu Sergie yang jatuh hati padanya dimana sergie ini orang kaya. Akhirnya setelah berlarut2nya konflik, mereka menikah dan sergie menyerahkan 4M pada hesti yang mengaku sebagai kakaknya Pink dan Hesti kaburrrr!!! Nyebelin, huh. Setelah beberapa minggu semua kebohongan pink terbongkar dan hancurlah rumah tangga mereka. Mereka pisah ranjang dan tak saling menyapa dlm rumah.
Pink lalu berusaha memperbaiki kesalahannya hingga sehari sebelum dia berumur 21, dia tertimpa batu di daerah konstruksi demi menyelamatkan sergie dimana saat itu dia koma dan sergie mengetahui seluruh kebenaran yang hanya diungkap pink pada beberapa temannya. Akhirnya pink sedang hamil walaupun lumpuh.
Pesan moral yang terkandung yang gue bener2 suka : kekuatan pikiran itu menjadikan anda seperti apa yang anda pikirkan. So, berpikirlah positif. Mulut punya kuasa. So, berkatalah positif.
Well done, i am slowly closing my eyes.. Hoammm