Saturday, February 27, 2016

Supernova : Inteligensi Embun Pagi


Supernova : Inteligensi Embun Pagi

Novel terakhir dari heksalogi Supernova karya Dee Lestari ini launching kemarin dan telah menjual lebih dari 10.000 eksemplar berttd saat preorder. Tentu saja, ini juga yang bikin saya bergadang demi preorder 5 februari kemarin, tapi di hari launching yaitu tgl 26 Februari, buku preorder yang tak kunjung sampai membuat saya purchase e-book dari playstore, jadi punya 2 copy! lol

Ini si anak bungsu yang covernya putih sendiri, dan kenapa putih, ya silahkan dibaca, dan, saya gak nyesel punya 2 copy, buku ini memang mencengangkan. perjalanan supernova sampai akhir setelah bertahun2 diikuti, akhirnya punya jawaban,yang kemudian menimbulkan pertanyaan baru tentunya.

Ini akan jadi posting penuh SPOILER, silahkan kalau mau dilanjutkan.

Bulu kuduk saya berdiri saat membalik halaman demi halaman,melihat pertemuan para peretas, menyaksikan cinta, mmembuka simpul demi simpul, menangis saat Alfa memilih untuk berkorban, tertawa dengan daya visual Bodhi dengan embryonic fall, terharu setelah buku ditutup, ragu, apakah ini akan menjadi yang terakhir? saya menunggu kejutan Dee yang selanjutnya, ehem, sequel? hehe

Menurut saya, ide Supernova adalah sesuatu yang simpel, kembali ke buku awal, Opto, Ergo Sum, hayoo siapa yang lupa, artinya, i choose, therefore i am. Dikemas dengan sangat apik dalam satu cerita, dengan misi yang berawal dari perbedaan persepsi. Sarvara dan Infiltran mengalami kasus yang sama, hanya mempersepsikannya secara berbeda, dan pertarungan itupun ada. Peretas sendiri, menurut saya, itu manusia yang punya pilihan, mau jadi Sarvara apa Infiltran itu terserah mereka, setelah milih jadi infiltran, ya bisa juga miliih jadi peretas lagi, why not. Semuanya direncanakan di setiap siklus yang berbeda kan. What makes it unique, of course, pengemasannya dalam bentuk gugus, dunia yang mungkin 4 dimensi, dan kemungkinan hubungannya dangan HEB alias Highly Evolved Being aka alien, whatever. Saya gak pengen spoiler lebih lanjut, kalian harus merasakan indahnya dan pusingnya jadi peretas (or at least, pembaca bakal merasa mereka juga peretas kayak saya, loh) informasi yang banyak, mengingat2 alur dan istilah dari 5 buku selanjutnya, wah ini perjalanan yang bikin saya butuh tidur tapi tak kunjung berhenti sampai buku ditutup, tentu saja. lol

Nulis lebih banyak lagi, bakal bikin otak yang baca blog ini ruwet karna saya juga ruwet. Kenapa bahasa membatasi apa yang bisa saya komunikasikan, mungkin saya harus belajar telepati supaya kalian mengerti, tapi sebagai pembaca supernova, mungkin akan saling mengerti, dan juga kemungkinan saya akan membuat kamus peretas yang diidam2kan Alfa lol, setidaknya "mungkin". (Apa sih!)

Segala probabilitas dan ilmu masuk ke dalam seri Supernova, kayak baca skripsi yang dikemas dalam novel, tentu saja, dapat dimengerti waktu dan tenaga yang dihabiskan untuk melakukan penelitian dan pengemasan.
Thank you so much, dear, author of Supernova, Dee Dewi Lestari. 
I love this journey and the feeling after finishing this. Overall, saya puas. Applause, 5/5. On the other hand, saya bangga, ada serial lokal, asli tulisan orang Indonesia, yang membuat saya mempunyai rasa mengantisipasi yang sama seperti saya menunggu serial Harry Potter, serial ini, mungkin adalah akhir, tapi juga awal untuk cerita yang selanjutnya, pendahuluan yang berikutnya. 

No comments:

Post a Comment